Kendala Seorang Bloger Pemula- Menulis sudah menjadi kegemaran sejak kecil. Puisi, fiksi sederhana khas anak-anak, dan tulisan curhat tentang permasalahan hidup menghiasi diary sejak di bangku sekolah. Meskipun hobi menulis, tapi menulis di blog, menjadi seorang bloger adalah jalan hidup yang tidak pernah aku bayangkan. Tujuan membuat blog awalnya hanya ingin mengabadikan tugas kuliah yang sudah selesai dipresentasikan.
Setelah memiliki tekad serius menekuni dunia bloger, ada
beberapa kendala yang aku hadapi sebagai bloger pemula. Menulis blog ternyata
bukan sekadar menuangkan isi kepala dalam bentuk tulisan. Dunia bloger itu
luas. Selalu ada celah untuk belajar hal baru.
Kendala sebagai Bloger Pemula
Tata Bahasa
Menulis tidak hanya merangkai kata. Ada banyak kaidah yang
harus dipahami. Menulis sesuai kaidah bahasa Indonesia yang benar masih terus
aku pelajari sampai detik ini. Tulisan di blog memang masih jauh dari sempurna
tapi tidak menyurutkan niat untuk terus berusaha menulis dengan baik.
Tulisan beberapa tahun lalu tentu saja berbeda dengan
tulisan yang sekarang. Di awal menulis blog, aku mengabaikan susunan kata,
penulisan huruf kapital, dan aturan penulisan lainnya. Kadang aku cengar-cengir
membaca tulisan di blog tahun 2009. Tapi itulah namanya proses. Tidak perlu
malu. Aku sudah berusaha maksimal meskipun masih banyak kesulitan belajar tata
bahasa.
Menerapkan SEO
Tujuan menulis selain sebagai healing, agar bermanfaat untuk
orang lain. Untuk menghasilkan tulisan yang bisa ditemukan oleh calon pembaca,
ada serangkaian tips yang harus dijalankan. Salah satunya adalah menerapkan SEO
dalam menulis artikel.
SEO singkatan dari Search Engine Optimization yaitu
pengoptimalan mesin telusur yang bisa membantu meningkatkan peringkat blog kita
di mata mesin pencari seperti Google. Intinya bagaimana blog dan artikel kita
berada di halaman muda mesin pencari dan ditemukan oleh pembaca yang ingin
mencari informasi.
Belajar SEO secara mandiri atau lewat komunitas sudah aku
lakukan. Tapi hasilnya tetap kurang memuaskan. Setiap mendapat materi SEO on page
maupum SEO off page dari sang guru, otakku seakan susah menangkap bahasa SEO
yang rumit bagiku.
Jangankan memahami tentang backlink, metatag, keyword, dan
lainnya. Utak-atik html dalam template saja membutuhkan waktu berhari-hari.
Padahal bagi bloger lain cukup 1-2 jam. Aku sempat putus asa dan menyalahkan
diri sendiri. Tapi akhirnya aku memilih berdamai dengan kapasitas otakku. Mungkin
aku tidak bisa menguasai SEO seperti bloger A,B,C tapi aku masih punya modal
lain sebagai seorang bloger. Trafik organik blog juga masih di angka memuaskan.
Aku butuh semangat lain untuk tetap produktif menulis blog.
Aku memang masih berjuang untuk mengatasi kendala ngeblog
seperti tata bahasa dan SEO, tapi aku berhasil menaklukkan kendala lainnya. Aku
perlahan bisa menghasilkan foto yang layak sebagai penunjang blog. Foto-foto
hasil jepretanku diakui oleh teman-teman yang juga berkecimpung di dunia
fotografi.
Mereka mengatakan bahwa aku berkembang dari tahun ke tahun. Hal itu sudah mampu memompa semangatku di dunia blogging. Aku belajar motret dari nol. Awalnya gemetar memegang kamera mirrorless yang dibelikan suami untuk belajar fotografi. Tapi teman-teman meyakinkan kalau aku bisa jika mau belajar. Aku memilih berproses bersama mereka. Dan aku akhirnya bisa memahami dunia fotografi perlahan-lahan.
Itulah kendalaku sebagai bloger pemula. Bloger yang masih terus
berproses. Bloger yang berusaha terus produktif di tengah kehidupan nyata yang
menyita banyak tenaga. Semoga semangat berbagi lewat tulisan tak surut karena
kendala di atas.
Komentar
Posting Komentar