Di Ujung Putus Asa, Februari Membawa 3 Kabar Gembira

Di Ujung Putus Asa, Februari Membawa 3 Kabar Gembira- Mengawali tahun 2021 dengan rasa yang berbeda. Untuk pertama kalinya aku terus berpikir sepanjang malam. Bagaimana aku bisa bertahan jika Tuhan mematahkan satu sayapku. Bagaimana aku harus menata setiap langkah bila tiba-tiba tak ada lagi yang mengulurkan tangan kepadaku. Siapkah aku hidup tanpa orang yang sudah menemaniku 12 tahun terakhir? 

Pertanyaan-pertanyaan itu terus menari di pikiranku saat kekasih hati tak kunjung sembuh dari sakitnya. Sakit dari desember  tahun lalu dan tidak ada tanda-tanda membaik sampai pertengahan januari. Apalagi semakin hari kondisi psikisnya semakin down. Sakit di masa pandemi seperti ini serba dilema. Kekhawatiran menjadi berlipat-lipat. 

Aku kalut, aku pasrah. Tapi aku tidak menyerah. Mencoba apa yang bisa aku lakukan semaksimal mungkin. Meyakinkan dia bahwa semua akan baik-baik saja. Berbagai obat dari dokter dan pengobatan alternatif aku tempuh. Aku percaya Tuhan akan melihat usahaku ini. Tidak ada usaha dan doa  yang sia-sia. Akhir januari suami pelan-pelan pulih dan bisa bekerja kembali. 

Setelah berjibaku mengurus kekasih hati, februari aku ingin fokus memulihkan jiwa ragaku yang sempat dilanda kekalutan tanpa akhir. Sembari tetap menjaga kesehatan suami, aku perlahan mencoba merawat diriku sendiri. Aku mulai membuka diri kepada circle terdekat. Aku ingin lebih menikmati kebersamaanku dengan orang-orang terkasih. Tapi ternyata februari membawa berkah lebih dari apa yang aku bayangkan. di bulan ini, setidaknya ada 3 hal besar yang sangat aku syukuri. 

Menemukan Produk Skincare yang Klik di Kulit 

Perburuan menemukan produk perawatan kulit itu sama halnya mencari jodoh. Kadang melelahkan ketika sudah mencoba beragam produk tapi hasilnya belum sesuai dengan harapan. Mungkin harapanku terlalu tinggi sehingga rasa kecewa juga tak bisa terelakkan. Aku menghela nafas panjang saat kulitku memerah di bagian pipi dan hidung. Artinya kulitku iritasi lagi dan lagi. Entah berapa produk yang sudah aku coba. Sempat putus asa tapi setelahnya memilih untuk terus berusaha berburu produk skincare yang ingredientsnya sesuai dengan kondisi kulitku. 

Akhirnya aku menemukan satu produk yang klik di kulit. Rasanya lega ketika perlahan permasalahan kulitku teratasi. Kemerahan yang akhir-akhir ini semakin melebar areanya, pelan-pelan hilang. Meskipun belum sepenuhnya sembuh. Serum hayejin yang aku beli karena sudah merasa putus asa dengan kondisi kulit yang tak kunjung membaik, ternyata bekerja efektif di kulitku. Tidak hanya aku yang merasa lega. Suami dan sahabat dekatkku yang tahu perjalanan kondisi kulit wajahku, juga merasakan hal yang sama. 

Rumah Impian di Depan Mata

Berpindah dari satu rumah kontrakan ke rumah kontrakan lain tentu bukan keinginan kami. Tapi itulah yang terjadi setidaknya 12 tahun ini. Ketika sudah nyaman dengan lingkungan tersebut, keadaan membuat kami harus pindah. Berat rasanya memulai dari nol lagi di tempat baru. Apalagi anak-anak sudah mulai bisa memilih teman. 

Bukan tidak berusaha membeli rumah selama ini. Tahun 2018 kami sudah melakukannya. Tapi mungkin belum rezeki. Uang muka sudah disetor dan angsuran sudah jalan. Tapi 3 tahun rumah tak kunjung dibangun hingga terjadi pembatalan akad jual beli. Rasanya seperti patah hati ditinggal nikah mantan. Berharap menempati rumah baru, tapi nyatanya harus mencari rumah kontrakan lagi. 

Tak menyerah dengan keadaan, aku dan suami mulai mencari rumah lagi. Tentu saja kali ini yang sesuai dengan kemampuan finansial kami. Karena 2 anak sudah sekolah. Biaya sekolah swasta di Surabaya cukup mahal untuk kami. Sehingga kami harus bijak. Termasuk urusan mencari rumah ini. 

Setelah berburu rumah di marketplace, kami memutuskan untuk survei lokasi menemui marketing. Akhir pekan kami habiskan untuk menemui beberapa marketing yang memiliki proyek rumah yang berbeda-beda. Survei lokasi ini benar-benar menguras energi. Apalagi jika lokasi yang akan disurvei dalam satu hari letaknya berjauhan. 

Tapi sekali lagi, tidak ada usaha yang sia-sia. Rapal doa bapak ibu pasti menolong kami. Meminta restu orang tua di seberang pulau memberi kekuatan pada kaki untuk terus melangkah sampai menemukan rumah yang cocok. Cocok lokasi dan kemampuan finansial kami. Dan sebelum matahari terbenam hari minggu kemarin, kami melakukan akad jual beli rumah. Jika tidak ada halangan, beberapa bulan ke depan kami bisa nemempati rumah tersebut. Doakan ya kawan. 

Klien Lama Kembali 

Tuhan sedang memberikan kebahagiaan berturut-turut di bulan februari ini. Setelah kabar gembira rumah impian, ada penawaran kerja sama dari klien lama. Tidak ada hal yang lebih membahagiakan bagi seorang freelancer selain mendapati klien lama kembali menghubungi. Artinya klien tersebut puas dengan kinerja kita sebelumnya ketika menawarkan kerja sama lagi. 

Sebagai bentuk syukurku, aku tidak meminta kenaikan ratecard kali ini. Tentu saja klien tersebut senang dan berterima kasih. Aku juga menawarkan bonus lain diluar kesepakatan kami. Tawaran itu langsung disambut dengan gembira karena membantu memasarkan produk mereka lebih luas lagi. 

Aku percaya, tidak ada ruginya menawarkan bonus jasa kepada klien lama. Karena mereka masih mempercayai kita sebagai partner kerja. Ini juga salah satu caraku membagi kebahagiaan dengan mereka. 

Februari penuh berkah. Jangan pernah putus asa. Karena selalu datang beragam kemudahan setelah kesulitan yang kadang menyesakkan dada. Yakin dan terus berprasangka baik kepada-Nya.