Pertama kali mengenal gadis mungil bermata sipit ini dari Whatsapp Grup yang dibentuk oleh mbak anne lesmana, blogger pasuruan. Grup yang berisi belasan blogger ini membuatku nyaman berinteraksi di dalamnya. Sebagai blogger baru saat itu, aku merasa mbak Tikha banyak membantuku. Ketika ada event blogger secara offline, aku tidak merasa sendiri karena mbak Tikha selalu siap menungguku di lokasi.
saat kerja bareng |
Semakin hari, kami semakin akrab. Bahasan kami tidak hanya tentang dunia blogging. Topik apa pun bisa dibahas bareng mbak Tikha. Mungkin karena sama-sama generasi tahun 80-an. Obrolan kami seputar zaman sekolah, kehidupan pribadi, fashion, beauty, hingga drama korea. Aku selalu antusias menyimak kisah hidupnya yang tak biasa.
Manusia Robot
Julukan itu pernah dia terima ketika sebuah alat pacu jantung harus tertanam dalam tubuhnya. Bukan perkara mudah bagi anak sekolah dasar yang menjalani operasi rumit kala itu. Hidupnya bergantung pada daya tahan baterai di dada. Seperti layaknya robot yang hanya berfungsi ketika dipasang baterai. Seperti itulah bocah kelas 5 SD itu harus menjalani hari-hari.
Apakah efek terpasangnya alat pacu jantung tersebut dalam hidupnya? Banyak. Diantaranya tidak boleh berhubungan langsung dengan listrik. Semua alat listrik di rumahnya terpasang stop kontak khusus. Bahkan, demi menjaga keamanan tubuhnya, mbak tikha tidak diperbolehkan menyetrika. Begitu juga saat travelling, alat pacu jantung yang ada dalam tubuhnya terdeteksi logam. Sehingga ketika melewati alat detector, harus membawa surat khusus dari dokter jika ingin lolos dari pemeriksaan.
Perempuan keturunan madura ini juga harus rela jika 10 tahun sekali harus melakukan operasi penggantian baterai yang tertanam dalam tubuhnya. Tahun lalu, kami ikut deg-degan saat mbak Tikha berpamitan ingin melakukan operasi lagi. Selain harus mengikuti prosedur yang ketat karena pandemi covid, biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit. hampir menyentuh angka 100 juta. Tapi mbak Tikha dan keluarga berhasil melaluinya. Kami, teman-teman dekatnya juga ikut lega.
Tak Berhenti Berkarya
Aku belajar tentang perjuangan dan semangat bangkit dari sosok mbak Tikha. Kekurangan dalam dirinya tidak menjadikan pecinta tunik ini menyerah. Dia tetap berusaha menunjukkan pada dunia bahwa dia bisa berkarya. Kepercayaan diri yang sempat hilang, akhirnya dia genggam erat dan membuatnya seperti sekarang. Single berkualitas yang bahagia dengan jalan yang dipilihkan Tuhan untuknya.
Mbak Tikha juga sudah pernah menjalani kehidupan normal seperti orang lain. Bekerja di luar rumah berangkat pagi dan pulang sore. Tujuh tahun bukan waktu yang pendek untuk sebuah profesi guru TK. Bab kesabaran sudah berhasil dia taklukkan. Demi kesehatan, akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaan tersebut. Namun, dia tak berhenti berkarya.
isi blog kotakwarna.com |
Dia memutuskan menjadi seorang blogger. Melalui blog kotakwarna.com dan swastikha.com, telah lahir lebih dari seribu tulisan yang bermanfaat bagi pembacanya. Bahkan, dia punya pembaca loyal yang tidak sedikit. Terbukti selalu ada yang mengirimi pesan karena suka dengan tulisannya di blog. Tulisannya beragam. Mulai dari review produk beauty, seputar psikologi, fashion, dan kuliner khas madura.
Karakter tulisannya memiliki sentuhan personal yang cukup kuat. Terutama jika yang dibahas berkaitan dengan psikologi. Mungkin karena masih relevan dengan background pendidikannya, yaitu Sarjana Psikologi. Sehingga feelnya lebih kena. Itu menurutku.
Selain menulis blog, dia juga terus berkarya melalui dunia fotografi. Foto-foto bertema kehangatan dan minimalis menghiasi akun instagramnya @child_smurf. Bahkan, ada beberapa yang dia komersilkan dalam bentuk kerja sama foto produk. Tak berhenti di situ saja, akhir-akhir ini dia menekuni kembali dunia fiksi yang lama dia tinggalkan. Semoga keberuntungan tetap berpihak padanya di dunia fiksi.
Personal yang Unik
Jika ada yang menganggap kami akrab karena memiliki beragam kesamaan? Jawabannya keliru. Aku dan mbak Tikha memiliki karakter yang bertolak belakang. Dia yang selalu memilih berada di zona aman, membuatnya jarang berkonflik dengan orang lain. Hidup sekali, mengapa menghabiskan energi untuk berkonflik. Begitu prinsipnya. Mungkin dia sudah Lelah dengan beragam konflik di masa lalu. Waktu telah mengubahnya menjadi sosok yang lebih bijaksana mengelola perasaan.
Hal ini tentu bertolak belakang denganku. Aku suka apa adanya. Jika suka maka aku akan bilang suka, begitu sebaliknya. Bukan berarti aku dan mbak Tikha tidak pernah bergesekan satu sama lain. Tapi kami lebih memikirkan persaudaraan yang lebih penting dari ego masing-masing.
Dalam hal selera drama korea atau film, Aku selalu menghindari drama korea dengan genre pembunuhan dan medis. Intinya aku tidak suka ada darah berceceran. Namun, justru seperti itulah selera mbak Tikha. Jadi, kami tidak akan memaksakan selera masing-masing.
Untuk urusan beauty juga tak pernah ada kesamaan. Kulitnya yang cenderung berminyak pasti tidak akan cocok pakai produk yang aku review karena kondisi kulitku kering. Tapi uniknya, kami bisa saling merekomendasikan produk. Isi chat kami tak jauh dari urusan link pembelian produk skincare. Setiap hari. Iya, kamu tidak salah baca. Setiap hari yang kami lakukan adalah saling meracuni produk skincare.
teman yang asyik diajak jalan |
Hal unik lainnya dari mbak Tikha adalah dia penghibur yang baik dan teman jalan yang asyik. Saat kalut dan butuh teman curhat, dia selalu bisa menenangkan dengan caranya sendiri. Jika perlu mengkritik, dia akan lakukan. Tapi, aku tidak pernah sakit hati dan selalu berterima kasih dengan semua saran-sarannya. Dia sahabat yang asyik. Intinya, dia bukan Toxic Friend.
BACA JUGA : Untuk-Jiwa-jiwa yang Merasa Tak Berharga
Itulah yang bisa aku ceritakan tentang sosok di balik blog kotakwarna.com dan swastikha.com. Jika kamu merasa hidupmu berat dan ingin menyerah, ingatlah sosok Swastikha yang mampu bertahan melewati setiap fase kehidupan.
Salut banget sama perjuangan dan ketegaran hati mbak tika, kalau denger cerita, rasane kok "aku koyok'e belum tentu sanggup di posisi mbak tika". Sehat sehat mbak tik
BalasHapusKemarin, waktu mbak Tika bilang mau operasi, rasanya deg2an. Sampai mbrebes mili dengernya. Antara sedih, tapi kudu terus berharap dia sehat terus
BalasHapusMbak Tikha itu luar biasa banget, bahkan membayangkan kisah hidupnya aja, rasanya diriku nggak bisa kuat.
BalasHapussemoga Mbak Tikha selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan ya.
Wanita hebat dengan semua perjuangannya, tapi masih semangat berkarya :)